Berbagai lini pertahanan Iran ditempatkan di posisi pertahanan kunci, siap perang.
Pemerintah Iran memerintahkan tentara pertahanan Garda Revolusi untuk berada dalam posisi siaga perang, menyusul beberapa indikasi ancaman serangan dari negara-negara Barat terhadap instalasi nuklir di Iran.
Menurut harian The Telegraph, Senin 5 Desember 2011, perintah siaga perang disampaikan oleh Jenderal Mohammed Ali Jaafari, komandan Garda Revolusi Iran. Dia memerintahkan tentara Garda Revolusi untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari dalam maupun luar Iran.
Menurut laporan intelijen Barat, Iran mulai mempersiapkan rudal jarak jauh, bahan peledak, artileri dan menempatkan para tentara di berbagai posisi pertahanan kunci. Selain itu, Jaafari juga memerintahkan tentara garda untuk menempatkan rudal Shahab ke beberapa lokasi rahasia di Iran.
Ditempatkan di lokasi rahasia, rudal jarak jauh Shahab akan tersembunyi dari serangan musuh dan dapat melakukan serangan balik dengan aman. Selain itu, Iran juga telah membentuk beberapa unit reaksi cepat untuk pertahanan udara. Tim yang tergabung di unit ini sebelumnya telah melakukan latihan untuk menangkis serangan dari udara.
Siap siaga perang ini sebelumnya diperintahkan oleh pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kepada seluruh badan intelijen dan militer untuk melindungi rezim. Perintah dikeluarkan menyusul adanya indikasi pergerakan serangan Barat terhadap instalasi nuklir di Iran.
Salah satu yang mengalami serangan adalah instalasi pembuatan rudal balistik di Bidganeh, sekitar 30 mil dari Teheran. Ledakan misterius terjadi di tempat ini 12 November lalu, merusak sebagian fasilitas dan menewaskan 17 orang, termasuk kepala program riset rudal Iran, Jenderal Hassan Therani Moghaddam.
Ledakan misterius juga terjadi pekan lalu di fasilitas pengubah uranium Iran di Isfahan. "Ini adalah bentuk perang abad ke 21. Terlihat ada misi pembunuhan dan perang dunia maya, begitu pula dengan misi sabotase," kata Patrick Clawson, peneliti dari lembaga think tank, Washington Institute for Near East Policy.
Serangan terhadap berbagai instalasi nuklir Iran terjadi pasca dikeluarkannya laporan dari Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) mengenai kemungkinan Iran membuat senjata nuklir. Menurut IAEA, Iran telah mampu membuat hulu ledak untuk rudal nuklir. (ren)
0 comments:
Post a Comment