Powered by Blogger.

Sunday, December 4, 2011

Upah Relatif dan Jam Kerja Relatif

Di bawah kondisi-kondisi kapitalisme yang sedang luluh lantak, rakyat tetap hidup dalam kehidupan yang serba kekurangan, dan sekarang lebih terancam bahaya terlempar ke dalam jurang kemiskinan. Mereka harus mempertahankan sesuap nasi mereka, bila mereka tidak dapat meningkatkan atau memperbaikinya. Tidak perlu dan tidak ada kesempatan untuk menyebutkan satu persatu tuntutan-tuntutan parsial dan terpisah tersebut, yang dari waktu ke waktu lahir dari kondisi-kondisi yang konkrit -- nasional, lokal, serikat buruh. Tetapi, dua masalah ekonomi yang utama, yang meringkas meningkatnya absurditas sistem kapitalisme, adalah pengganguran dan harga yang melambung. Masalah-masalah ini membutuhkan slogan-slogan dan metode-metode perjuangan yang umum.

Internasional Keempat menyatakan perang tanpa kompromi melawan politiknya kaum kapitalis, yang mirip dengan politiknya kaum reformis yang merupakan agen kapitalis. Yakni sebuah politik yang bertujuan untuk meletakkan ke punggung rakyat pekerja semua beban militerisme, krisis, kekacauan sistem finansial, dan keburukan-keburukan lainnya yang merupakan akibat dari kehancuran kapitalisme. Internasional Keempat menuntut lapangan kerja dan kondisi hidup layak untuk semua orang.

Slogan inflasi moneter dan stabilisasi moneter tidaklah boleh menjadi slogan kaum proletar karena kedua hal tersebut adalah sama saja. Untuk melawan melambungnya harga-harga barang, yang akan menjadi semakin parah dengan mendekatnya perang, kita hanya bisa berjuang di bawah slogan upah relatif. Ini berarti bahwa perjanjian kolektif harus menjamin kenaikan upah yang otomatis seiring dengan naiknya harga barang-barang konsumen.

Di bawah ancaman hancurnya kapitalisme, kaum proletar tidak boleh mengijinkan rakyat pekerja untuk menjadi kaum miskin pengangguran yang kronik, yang hidup di tempat-tempat kumuh di dalam masyarakat yang hancur. Hak untuk mendapat pekerjaan adalah satu-satunya hak penting yang tersisa bagi kaum pekerja di masyarakat yang berdasarkan eksploitasi. Hak tersebut adalah hak yang tersisa bagi kaum pekerja di masyarakat yang berdasarkan eksploitasi. Hak ini sekarang dirobek dari kaum proletar dalam setiap langkah. Dalam melawan penggangguran, secara “struktural” maupun “conjunktural”, waktu sudahlah matang untuk maju dengan slogan kerja publik, dengan slogan jam kerja relatif. Serikat-serikat buruh dan organisasi-organisasi massa harus mengikat kaum pekerja dan kaum penganggur di dalam solidaritas untuk tanggungjawab bersama. Berdasarkan ini, semua pekerjaan akan dibagi di antara semua pekerja sesuai dengan bagaimana jam kerja mingguan ditentukan. Upah rata-rata setiap pekerja tetap sama seperti halnya di bawah jam kerja mingguan yang lama. Upah-upah, berdasarkan upah minimum yang dijamin dengan ketat, akan mengikuti harga-harga barang. Dalam periode bencana sekarang ini, adalah tidak mungkin untuk menerima program yang lain.

Pemilik-pemilik properti dan pengacara-pengacara mereka akan membuktikan “tidak mungkin tercapainya” tuntutan-tuntutan ini. Kapitalis kecil, terutama kapitalis yang sudah hancur, akan merujuk pada pembukuan mereka. Kaum pekerja menolak mentah-mentah kesimpulan-kesimpulan dan informasi-informasi tersebut. Masalahnya bukanlah sebuah pertentangan “normal” antara dua kepentingan material yang berlawanan. Masalahnya adalah untuk menjaga kaum proletar dari kehancuran, demoralisasi, dan keruntuhan. Masalahnya adalah masalah hidup atau mati satu-satunya kelas yang kreatif dan progresif, dan karena kekreatifan dan keprogresifannya kelas tersebut adalah masa depan umat manusia. Bila kapitalisme tidak mampu memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut yang secara tidak terelakkan lahir dari bencana yang disebabkan oleh dirinya sendiri, maka biarlah kapitalisme hancur. Dalam kondisi sekarang ini, “kemungkinan dicapainya” atau “ketidakmungkinan dicapainya” tuntutan-tuntutan tersebut adalah sebuah masalah relasi kekuatan-kekuatan sosial, yang hanya bisa ditentukan dengan perjuangan. Dengan jalan perjuangan ini, apapun keberhasilan praktis dan segera dari perjuangan tersebut, rakyat pekerja akan mengerti dengan sangat baik bahwa perbudakan kapitalisme harus dilikuidasi.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More