Powered by Blogger.

Sunday, December 11, 2011

Napak Tilas Menyusuri Jejak Bung Karno

Rumah yang ditempati Bung Karno dan kawan-kawan saat itu adalah milik seorang keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kiem Song, karena pada waktu itu rumahnya dianggap paling layak. Rumah yang sekarang ditempati cucunya bernama Djiaw Kiem Mow, masih mempertahankan sesuai dengan bentuk aslinya walaupun lokasinya sudah dipindahkan. Karena lokasi aslinya tergerus oleh aliran Sungai Citarum, maka terpaksa bangunannya dipindahkan demi mempertahankan bentuk ash rumah bersejarah itu.

Untuk menandai lokasi asli, pada tahun 1950 dibuatkan monument atau Tugu Kebulatan Tekad dengan simbol tangan kiri yang mengepal. Kenapa tangan kiri? Menurut Kepala Seksi Nilai Tradisional Museun dan Purbakala, Dinas Penerangan Pariwisata dan Budaya Kabupaten, Wahyudin tangan kirilah yang diacungkan oleh Bung Karno sambil berteriak "Merdeka" ketika itu. "Sementara tangan kanannya masih memegang pena sambil menulis," jelasnya.

Rombongan melanjutkan perjalanan ke Cirebon menuju Keraton Kasepuhan yang menyimpan banyak koleksi peninggalan Kesultanan Cirebon. Kemudian ke Gua Sunyaragi, Makam Buyut Trusmi, dan melihat proses pembuatan Batik Cirebon.

Hari kedua rombongan press tour meluncur ke Bandung. Namun sebelumnya mampir di Sumedang untuk mengunjungi Makam Pahlawan Nasional Tjut Nja Dien. Beliau adalah Srikandi Nasional, pahlawan perempuan asal Aceh yang kemudian dibuang oleh Kolonial Belanda ke Sumedang. Sebelum meninggal, beliau sempat menjadi guru mengaji. Masyarakat Sumedang pada waktu itu tidak mengenalnya sebagai pahlawan sampai ditemukannya makam beliau pada 1959.
Hari ketiga tombongan kembali menyusuri jejak Bung Karno di Penjara Sukamiskin. Penjara yang dibangun Belanda sampai saat ini masih dimanfaatkan sebagaimana fungsi aslinya. Kamar yang pernah ditempati Bung Karno sengaja dibiarkan kosong. Di dalamnya tersimpan koleksi buku-buku tentang Bung Karno, kursi rotan, dan ranjang serta wadah makan yang pernah digunakan Bung Karno.

Di kamar TA 01, temapat Bung Karno ditahan selama 4 bulan. Di sanalah Bung Karno menulis pledoi, yang merupakan pembelaan beliau dimuka hakim Kolonial. Dan sekarang pembelaan tersebut sudah berbentuk buku dengan judul "Indonesia Menggugat".

Setelah 19 kali masa persidangan selama 4 bulan dan pembelaan beliau tetap tidak membebaskan dari segala tuntutan, maka hakim kolonial menjatuhkan hukuman 4 tahun lamanya di Penjara Banceuy.

Rombongan menyempatkan melihat penjara Banceuy yang sekarang letaknya diapit oleh deretan rumah toko (ruko). Ketika melihat penjara itu, banyak orang yang tidak menyangka bahwa sebuah bangunan berukuran 2 x 2 meter persegi itu merupakan bekas penjara Bung Karno.

Setelah menyambangi kedua penjara yang pernah mengurung Bung Karno di dalamnya, rasanya tidak sempurna perjalanan ini jika tidak mengunjungi tempat dimana Bung Karno disidangkan. Dulunya bernama Gedung Landraad Bandung dan kini namanya berubah menjadi Gedung atau Museum Indonesia Menggugat.
Jejak terakhir Bung Karno yang dikunjungi adalah Gedung Merdeka atau sekarang dikenal dengan Museum Asia-Afrika. Gedung ini adalah tempat diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang menyimpan banyak koleksi berkaitan dengan KAA, antara lain foto-foto kegiatan maupun di luar kegiatan KAA. Seain itu ada peralatan yang digunakan para wartawan dari negara-negara peserta KAA seperti mesin tik, mesin teleks, dan kamera foto.

Menurut pemandu yang menemani rombongan berkeliling, gedung ini pernah mempunyai sisi kelam, dimana pada masa G30 S/PKI pernah dipinjam oleh TNI untuk tahanan politik.

"Banyak sekali yang meninggal di tempat ini," terang pemandu itu. Di gedung ini juga terdapat penjara bawah tanah yang sampai sekarang tidak boleh dikunjungi untuk umum.

Ternyata jejak Bung Karno di Jawa Barat saja cukup banyak dan menarik untuk ditelusuri. Pasti masih banyak cerita sejarah lainnya yang bakal Anda peroleh bila menyusuri jejaknya di tempat lain. Kalau Anda menggemari wisata sejarah, rasanya perlu melakukan napak nilas untuk menyusuri jejak Bung Karno seperti yang TC lakukan. Selamat menyusuri Jejak Bung Karno di Jawa Barat dan daerah lainnya.

Sumber: Majalah Travel Club

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More